Minggu, 07 Maret 2010

USABILITY PRINCIPLES (PRINSIP USER INTERFACE DESIGN)


Tujuan dari UID adalah merancang interface yang efektif untuk sistem perangkat lunak. Efektif artinya siap digunakan dan hasilnya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengguna sering menilai sistem dari interfacenya, bukan dari fungsinya melainkan dari user interfacenya. Jika desain user interfacenya yang buruk, maka itu sering jadi alasan untuk tidak menggunakan software.
Prinsip UID pertama kali diperkenalkan oleh Deborah J. Mayhew. Ada 17 prinsip yang harus dipahami para perancang system, terutama untuk mendapatkan hasil maksimal dari tampilan yang dibuat, yaitu User Compatibility, Product Compatibility, Task Compatibility, Work Flow Compatibility, Consistency, Familiarity, Simplicity, Direct Manipulation, Control, WYSIWYG (What You See Is What You Get), Flexibility, Responsiveness, Invisible Technology, Robustness, Protection, Ease of Learning, Ease of Use. Namun yang akan kita bahas hanya 3 dari 17 prinsip tersebut antara lain, Learnability (Ease of Learning), Flexibility, dan Robustness. 

a.        Learnability Principles (Prinsip Pembelajaran)
Yaitu suatu prinsip yang mendukungan pembelajaran bagi pengguna di semua tingkat, dimana pengguna diberikan kemudahan untuk memulai interaksi secara efektif sehingga mencapai kinerja yang maksimal. Di dalam learnability principles, ada 5 faktor yang harus diperhatikan, yaitu
1.         Predictability (Prediktabilitas)
Operasi visibilitas dapat melihat atau mengecek setiap aksi yang gagal.
2.         Synthesizability
Adalah dukungan untuk pengguna dalam menilai dampak operasi terdahulu pada sistem saat ini.
3.         Familiarity (Keakraban)
Apakah desain UI yang kita buat berguna bagi dunia nyata terutama dalam bidang ilmu pengetahuan. Icon disket akan lebih familiar jika digunakan untuk perintah menyimpan. Dengan kata lain arti dari kata ini adalah sesuatu yang lebih dikenal oleh orang atas fungsinya.
4.         Generalizability (Generalisasi)
Memperluas suatu sistem yang telah ada. Contoh sederhana adalah pada perintah cut dan paste dalam aplikasi yang berbeda.
5.         Consistency (Konsisten).
Contohnya, jika kita menggunakan istilah save yang berarti simpan, maka istilah tersebut akan digunakan secara terus menerus.

b.        Flexibility Principles (Prinsip Fleksibilitas)
Merupakan tool/alat yang bisa digunakan user. Jangan hanya terpaku pada keyboard atau mouse saja. Dalam flexibility principles, ada 5 faktor yang harus diperhatikan, yaitu
1.      Dialog Initiative
Yaitu prinsip dimana tidak menghambat pengguna dengan menempatkan batasan mengenai bagaimana dialog dilakukan.
2.      Multithreading
Suatu kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih dari satu tugas pada satu waktu.
3.      Task migratability
Suatu kemampuan untuk memindahkan tugas untuk entitas (user atau sistem) yang dapat melakukan tugas tersebut dengan lebih baik.
4.      Substituitivity
Merupakan fleksibilitas dalam rincian operasi.
5.      Customizability
Kemampuan user untuk merubah interface.

c.         Robustness Principles (Prinsip Ketahanan)
Mendukung pengguna dalam menentukan keberhasilan dan tujuan penilaian. Dalam flexibility principles, ada 4 faktor yang harus diperhatikan, yaitu
1.      Observability
Kemampuan dimana pengguna dapat menentukan keadaan internal sistem dari apa yang mereka rasakan.
2.      Recoverability
Kemampuan untuk mengambil tindakan korektif atas mengakui kesalahan.
3.      Responsif
Persepsi pengguna laju komunikasi dengan sistem.
4.      Task conformance
Sistem tidak mendukung semua tugas-tugas pengguna ingin tampil di cara-cara yang diharapkan.

0 Comments:

Post a Comment